Jakarta – Aksi demonstrasi menolak pengesahan UU TNI kembali digelar di depan Gedung DPR, Jakarta, pada Kamis (27/3). Massa mulai berdatangan sejak sore hari, dengan mayoritas peserta mengenakan pakaian hitam sebagai simbol perlawanan.
Beberapa demonstran terlihat bersiap dengan alat pelindung diri, sementara jumlah peserta terus bertambah. Seiring dengan meningkatnya massa aksi, berbagai poster berisi kritik terhadap UU TNI mulai ditempel di sekitar lokasi.
Aksi ini diikuti oleh mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil yang sebelumnya juga menggelar demonstrasi serupa pada Kamis (20/7). Salah satu isu utama yang disorot adalah kekhawatiran akan kembalinya dwifungsi TNI seperti pada era Orde Baru.
Untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan, aparat menyiapkan ribuan personel gabungan yang terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, serta Pemda DKI.
Namun, menjelang malam, situasi semakin memanas. Pada pukul 19.00 WIB, aparat mulai melakukan tindakan tegas dengan memukul mundur massa aksi. Bentrokan kecil sempat terjadi, sebelum akhirnya demonstran dipaksa membubarkan diri. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban atau penangkapan yang dilakukan dalam insiden tersebut.
